Jembatan Penyeberangan Antar Desa Karangnanka Dan Mandala Rubaru Ambruk, Ini Penyebabnya 29 Maret 2022

Regional :

Keterangan foto kondisi Jembatan Penyeberangan Antar Desa Karangnanka Dan Mandala Rubaru yang Ambruk

SUMENEP, Selasa (13/4/2022)

Jembatan penghubung antar Desa Karangnanka dan Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ambruk.

Jembatan tersebut merupakan perbatasan antara Desa Karangnanka dan Desa Mandala, namun masuk diwilayahnya Desa Karangnanka.

Informasi yang didapati dari warga sekitar bahwa jembatan itu ambruk sekitar 2 (Dua) Bulan yang lalu dan belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait, yang bertanggung jawab penuh.

Imam merupakan warga sekitar membenarkan bahwa jembatan itu sudah lama rusak, dan warga yang bergotong royong memperbaiki.

“Jembatan itu rusak udah lama, sekitar dua bulanan,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa yang memperbaiki dengan kayu seadanya adalah warga dengan inisiatif sendiri.

“Kita yang gotong royong bersama warga sekitar memperbaiki dengan alat seadanya, dulu sempat memakai batu kita tumpuk namun ambruk lagi dan sekarang memakai kayu seadanya, karena tidak ada jalan lain lagi kecuali itu,” ungkapnya.

Sirajuddin kepala Dusun setempat membenarkan bahwa Jembatan tersebut sudah lama ambruk, bahkan dirinya mengakui sudah menkonfirmasi ke Pemerintah Desa (Pemdes) Mandala Rubaru.

“Katanya CV nya siap bertanggung jawab, itu rusak gara-gara di lewati alat berat proyek Desa Mandala,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Ersyad kepala Desa Karangnangka, dirinya membenarkan bahwa daerah tersebut masuk ke Desa Karangnanka.

Menurutnya jembatan tersebut termasuk jembatan yang baru dibangun oleh Desa Karangnanka.

“Jembatan itu rusak bukan karena faktor alam, karena jembatan itu masih termasuk baru karena baru dibangun beberapa tahun lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi melalu saluran telpon. Selasa (29/3/2022).

Lebih lanjut dirinya membenarkan, bahwa itu rusak karena digunakan alat berat oleh salah satu CV karena ada proyek di Desa Mandala.

“Yang bertanggung jawab penuh adalah yang punya proyek, karena menggunakan bego untuk melintasi jembatan tersebut,” tegasnya.

Sampai berita ini ditulis tim wartawan masih berusaha mencari informasi terkait pihak CV pelaksana.