Bawaslu Dan KPU Diminta Agar Segera Memecat Oknum Anggota PPK Rubaru Sumenep Yang Tidak Netral Pilkada 2024

SUMENEP – Fauzi As, pemilik Kafe Mamimuda, mengungkapkan bahwa pemilik akun Taretan Tani, Moh. Kholid, yang juga menjabat sebagai anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rubaru, kerap menyudutkan pasangan calon Bupati Sumenep dan calon Wakil Bupati, KH Fikri dan KH Unais Ali Hisyam, yang dikenal dengan sebutan FINAL. Dalam pernyataannya, Fauzi menegaskan bahwa tindakan Kholid sangat merugikan integritas pemilu.

“Berbeda pilihan dalam pilkada adalah hal yang biasa, karena itu adalah hak masing-masing warga. Namun, yang tidak wajar adalah jika satu sama lain saling menjelekkan, terutama ketika yang bersangkutan adalah panitia yang seharusnya netral,” ungkap Fauzi. Ia menekankan pentingnya netralitas dalam setiap proses pemilu untuk menjaga kepercayaan publik.

Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa sebagai anggota PPK, Kholid seharusnya menjadi garda terdepan dalam memastikan proses pilkada berjalan dengan aman dan berintegritas. “Saya berharap Bawaslu dan KPU segera memecat Moh. Kholid karena sudah tidak netral sebagai penyelenggara,” tegasnya, menunjukkan kekecewaannya terhadap tindakan Kholid yang dianggap melanggar etika.

Fauzi juga menyayangkan tindakan Kholid yang memojokkan paslon FINAL dengan cara memotong video, terutama video yang menampilkan kyai mereka sendiri. “Kholid itu alumni Pondok Pesantren Anuqayah Guluk-Guluk, bahkan istrinya dan keluarganya juga alumni. Ini sangat kurang ajar jika memperlakukan gurunya seperti itu,” ucapnya.

Tak hanya itu, Fauzi meminta agar Kholid segera meminta maaf atas tindakan yang dinilainya tidak etis. Ia juga mengingatkan bahwa Kholid sering menerima program dari Pemerintah Kabupaten Sumenep dan menjabat sebagai ketua kelompok tani dan ketua BUMDes, yang menurutnya diduga banyak masalah. “Jangan sampai saya terpaksa “berbicara lebih jauh” mengenai ini,” tegasnya.

Dengan pernyataan ini, Fauzi berharap agar masyarakat Sumenep dapat tetap menjaga suasana kondusif menjelang pilkada dan tidak terpengaruh oleh tindakan yang merusak integritas pemilu. Ia mengajak semua pihak untuk berfokus pada proses pemilu yang bersih dan berintegritas demi masa depan Sumenep yang lebih baik.