Tiket Mudik Kapal Gratis Rute Kangean Sapeken Habis, Penumpang Protes
Trending
SUMENEP | melalui program UPLAND Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep terus mengembangkan potensi pertanian bawang merah
Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid melalui penyuluh pertanian Yani menjelaskan bahwa Kelompok tani Gardu Duko salah satu Poktan binaan yang mendapatkan bantuan bibit bawang merah dari program UPLAND 2024
PPL yang akrab dipanggil Yani menjelaskan bahwa Poktan Gardu Duko penanaman bawangnya masuk pada fase pembesaran umbi
“Umur bawangnya sekitar 1 bulan lebih, dimana umur segitu proses fase perawatan pembesaran umbi” jelas Yani
Lebih lanjut Yani menjelaskan bahwa salah satu teknik yang digunakan dengan teknik mengaplikasikan pemupukan yang berimbang
“Dengan pemupukan berimbang, hasil umbinya akan tumbuh cukup besar dan kuat sama penyakit”, jelasnya.
Yani menambahkan bahwa dengan pemupukan berimbang, bertani lebih hemat dan efisien. Karena tidak memupuk berlebihan, modal tanam lebih hemat, tetapi hasilnya justru lebih baik
Yani menegaskan bahwa petani binaannya jangan sampai sungkan-sungkan untuk konsultasi, mengingat tanaman bawang merah tingkat perawatannya sangat sulit dibanding tanaman horti lainnya
Tegas Yani bahwa memberikan obat perawatan pada tumbuhan bawang merah harus sesuai dengan dosis penyakitnya, kadang batang atau daun bawang diserang ulat maka harus menggunakan pestisida Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), maka petani harus benar-benar mengamati setiap hari dan diperhatikan dari adanya ciri-ciri atau tanda dari keberadaan ulatnya
“Tapi perlu hati-hati juga saat menyemprotkan pestisida pembasmi ulat, harus diatur waktunya, karena kalau terlalu sering di semprotkan ulat akan menyesuaikan dan menjadi kekebalan pada ulat, bukannya ulat mati tapi malah tambah kebal” terangnya
Abd. Basith ketua kelompok Gardu Duko merasa bangga sebagai petani, karena selalu dapat bimbingan dari penyuluh
“Alhamdulillah saya dan anggota merasa puas melihat umbinya yang mulai tampak, batang dan daunnya pun besar-besar, meskipun masih berumah 40 harian, kami yakin insya Allah sukses sampai panen” harapnya
Masih kata pria yang akrab dipanggil Basit bahwa kondisi lahannya sama seperti lahan petani desa lainnya, bukan lahan hamparan
“Kalau lahan kami dan anggota pisah-pisah dan jaraknya ada yang jauh ada juga yang dekat”, tegasnya
Menurutnya, dia menanam benih bawang di lahan 2 hektar sesuai kebutuhan benih bawang yang kami terima 2 ton dari dinas