Trending
SUMENEP, terasindo.co.id – Proyek UPLAND yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep terus menunjukkan hasil positif. Proyek yang bertujuan mengembangkan pertanian dataran tinggi secara komprehensif ini telah memberikan hasil memuaskan, terutama bagi para petani bawang merah di Desa duko, Kecamatan Rubaru.
Keberhasilan program ini tercermin dari hasil panen yang dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) gardu pada Kamis, 27 Juni 2024.
Ketua Poktan gardu, abd basith, mengungkapkan kebahagiaannya atas hasil panen tersebut.
“Alhamdulillah, kita sudah panen dari bibit bantuan pemerintah dan hasilnya sangat memuaskan,” ujarnya.
Darun menjelaskan bahwa mereka menanam bibit bawang merah sebanyak 2 ton sesuai dengan kondisi lahan para petani.
“Kalau lahannya pisah-pisah, ada yang jauh tapi ada juga yang dekat,” jelasnya.
Panen kali ini berasal dari bibit sebanyak 2 kwintal yang ditanam di lahan tersebut.
“Kita sangat terbantu karena kalau beli harus menyiapkan uang puluhan juta. Saya pernah beli bibit dulu harganya 50 ribu per kilonya, jadi kalau saya beli 2 kwintal bibit harus menyiapkan uang 10 juta, belum biaya nyangkul, obat, pupuk, dan lainnya,” tambah.
Sebagian besar bawang merah yang dipanen akan digunakan kembali sebagai bibit, sedangkan sisanya akan dijual.
“Insya Allah untungnya berlipat-lipat dari bibit yang ditanam sebanyak 2 kwintal,” terang basith optimis.
yani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) desa duko Kecamatan Rubaru, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari pendampingan intensif yang diberikan kepada para petani.
“Alhamdulillah, petani binaan kami di Desa duko sudah mulai ada yang panen,” ungkapnya.
Faizal menambahkan panen saat ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan tanaman bawang merah yang ada.
“Yang lainnya masih belum bisa dipanen. Semoga yang lainnya segera bisa dipanen dan hasilnya sukses,” harapnya.
Dengan masa tanam bawang merah yang berkisar antara 60 hingga 70 hari, panen di Desa duko akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Keberhasilan ini memberikan harapan baru bagi pengembangan pertanian di daerah dataran tinggi Sumenep, menunjukkan bahwa dengan pendampingan dan bantuan yang tepat, petani lokal dapat meraih hasil yang memuaskan.