Dirjen Hortikultura Kementan RI Berkunjung Ke Petani Rubaru Sumenep

Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc didampingi Arif Firmanto kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, saat melihat cabe merah hasil panen petani yang dikeringkan menggunakan bangunan pengering teknologi solar dryer dome

Terasindo.co.id – Potensi lahan pertanian dataran tinggi di kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, telah dimanfaatkan oleh masyarakat petani untuk budidaya komoditas hortikultura bawang merah.

Direktur Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc didampingi Arif Firmanto kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, melaksanakan kunjungan lapangan ke tempat pengolahan bawang merah di Desa Mandala Rubaru, yang dikelola oleh PT Permata Indah, Sabtu (29/10/2022)

Dirinya berharap, agar fasilitas pengolahan bawang merah benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik

“Negara yang ada di Asia berharap agar Indonesia menjadi percontohan pertanian bagi negara tropis lainnya”, ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa potensi pertanian di Indonesia lebih besar dari negara tropis lainnya “karena Indonesia bisa bertahan secara ekonomi, terbukti saat covid-19 melanda, ekonomi Indonesia masih bisa bertahan”, jelasnya.

“Untuk berkompetisi di pasar internasional, harus memenuhi tiga syarat yaitu, harus menjaga kualitas produk yang sesuai standar internasional. Misalnya dari sisi kemasan produk harus transparan, begitu juga dengan kualitas produk lainnya”, tegasnya.

Dirinya menceritakan pengalaman waktu berkunjung ke petani Thailand, bahwa petani negara tersebut sangat menjaga sampai menyediakan microskob untuk mengecek kualitas hasil panen yang akan di jual, setelah hasil pengecekan bagus tidak ada masalah baru di pasarkan”, ceritanya.

Syarat yang kedua dirinya menyebutkan bawah harus menjaga kuantiti atau jumlah hasil panen yang memenuhi kebutuhan pasar

“Jangan sampai setelah MOU hasil panen kita sedikit tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, kalau itu terjadi, maka peluangnya akan diambil kompetitor lain”, tegasnya

Syarat yang ketiga dirinya menyebutkan harus menjaga kontinuitas atau keberlanjutan hasil tanam “aktivitas pemasaran di pasar internasional harus berlanjut tidak boleh berhenti, karena harus siap kapanpun diminta untuk memenuhi kebutuhan pasar”, ujarnya.

Menurutnya yang paling penting diantara tiga poin itu adalah trust atau kepercayaan dari semua pihak.

“Krisis kepercayaan ini yang sering terjadi, karena kalau kita sebagai pelaku pasar tidak bisa dipercaya maka aktivitas pemasarannya tidak akan berjalan”, tegasnya

Kunjungan lapangan berikutnya melihat proses panen bawang merah di salah satu kelompok tani desa Dhuko Rubaru