Kacau! Pengelolaan Portal Parkir Pasar Anom Sumenep Berantakan, BPMS Adakan Audiensi Ke DKUPP
Trending
SUMENEP – Wiyanto adalah salah seorang calon anggota legislatif (caleg) DPRD Sumenep dari Partai Golongan Karya (Golkar) Daerah Pemilihan (Dapil) 6. Ia berharap jika terpilih pada Pemilu 2024 nanti akan dapat menyuarakan perubahan yang lebih baik.
Meski terbilang wajah baru dan tampil dalam kancah politik, tujuan mulia yang ia usung menjadi landasan optimisme sebagai wakil rakyat. Memilih karir politik lewat jalur partai berbasis nasionalis (Golkar) dinilai menyimpang dari arus utama kultur lingkungannya di Gapura yang cenderung memilih berafiliasi ke partai-partai berbasis agama.
Bagi Wiyanto, berkiprah di partai mana pun asal memiliki prinsip dan tujuan yang bisa membawa manfaat dan kebaikan untuk masyarakat tidak ada masalah.
Lelaki kelahiran Sumenep 11 April 1980 ini memutuskan terjun ke dunia politik yang sarat intrik. Bermodal ketulusan dan kegigihan, ia percaya pasti ada cara membuat politik lebih santun.
Kerja keras memang sudah merupakan pegangan hidup. Sejak masa kanak-kanak ia sudah terbiasa membantu orangtuanya di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Sumenep. Ia lakukan dengan sukacita, tanpa ada rasa malu apalagi menjadi beban.
Ia mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatus Shibyan Jadung, Dungkek dan meneruskan ke SLTPN Gapura, sampai ia berhasil menamatkan bangku di MAN 1 Sumenep.
Selepas dari MAN, anak kedua dari dua bersaudara ini melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep dan melanjutkan studi di Universitas Bung Karno Menteng, Jakarta Pusat.
Untuk meringankan beban orang tua di kampung, Wiyanto kerap “berwirausaha” di sela-sela perkuliahan. Hasilnya ia gunakan untuk membiayai kuliah dan kebutuhan hidupnya.
Di bangku perguruan tinggi inilah naluri berorganisasi Wiyanto terpanggil. Wiyanto lalu aktif dalam organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Tahun 2005, ia mengikuti latihan kader (LK) I di HMI Komisariat STKIP PGRI Sumenep. Berkat kesukaan membaca, ketekunan menulis ditambah penalarannya mengantarkan dirinya terpilih sebagai peserta terbaik LK II di HMI Cabang Bangkalan.
Bahkan, Wiyanto berhasil mendirikan dan menjadi ketua Umum pertama HMI Komisariat Paramadina UNIJA tahun 2007-2008 dan menjadi Ketua Umum HMI Cabang Sumenep tahun 2010-2011.
Setelah berhasil Sumenep, ia hijrah ke Jakarta. Berbagai aktivitas organisasi dan profesi ia geluti. Mulai menjadi Wasekjen DPP KNPI 2018-2021 dan 2021 – 2023, Ketua PP AMPG 2019 – 2024 dan menjadi Ketua Umum DPP Perkumpulan Pedagang Kelontong Sumenep Indonesia (PPKSI).
Menghadapi agenda Pemilu 2024, Wiyanto yang mengusung tagline Ngireng Esto, sadar betul bahwa persaingan ketat akibat banyaknya partai yang ikut Pemilu 2024 berdampak pada tingginya cost politics. Namun demikian, Wiyanto punya cara dalam menyiasatinya, yakni dengan menjalar seperti ubi.
Maksudnya, ia lebih memprioritaskan masuk kepada masyarakat, khususnya kalangan rakyat kecl. Dengan demikian dia tidak perlu mengeluarkan ribuan banner, stiker, dan alat peraga lainnya. “Saya mendekati rakyat secara door to door, dengan bersilaturahim,” ungkapnya tentang strategi dalam merebut hati masyarakat. (rj)