PSU Digelar, KPU Sumenep Dinilai Terburuk Sepanjang Sejarah Pilkada
Trending
SUMENEP, terasindo.co.id – Kebetulan saja beberapa kawan kepulauan, termasuk yang sudah 15 hari tertahan di dermaga tiga pelabuhan Kalianget, Kab. Sumenep, Jawa Timur, sempat membaca catatan sederhana saya yang berjudul “Anomali Kemanusiaan Wakil Bupati Sumenep”.
Lewat pesan WhatsApp, beberapa diantara mereka mengirim ulang catatan itu dengan tambahan komentar mengapresiasi. Selain berterima kasih, saya juga menyampaikan bahwa catatan sederhana itu hanyalah kebiasaan buruk saat mengisi waktu luang saja. Tentu selalu subjektif dan apa adanya.
Singkat cerita, mereka curhat lagi. Sampai belasan hari di pelabuhan, katanya, tidak satu pun kawan-kawan DPRD dari kepulauan yang datang menunjukkan batang hidungnya.
Mendengar curhat itu, lewat telepon WhatsApp, saya menangkap nada bicara yang pasrah, datar dan tampak seperti sedang iseng saja. Di ujung telepon, kawan saya seperti membicarakan hal yang paling mustakhil untuk terjadi. Saya percaya.
Di tengah curhatan itu, pelan-pelan, saya kian yakin tentang satu hal bahwa, politik hari ini telah sepenuhnya lepas dari rasa kemanusiaan. Para politisi sudah gengsi untuk peras keringat guna sekedar pencitraan meski sesaat.
Sejauh yang saya tahu, keberhasilan politik juga ditentukan dari seberapa kuat pencitraan dilakukan. Baik secara humanis maupun represif. Namun begitu, kita harus tetap percaya bahwa, bagaimanapun pencitraan politik itu dilakukan, pasti akan ada senyum bahagia dari rakyat yang merasa terbantu dari kesusahan yang dipikulnya. Itu pasti.
Maka, sayogyanya politik dan kemanusiaan harus tetap seiring sejalan. Pertama, politik harus tetap berisi kasih sayang. Kedua agar kekuasaan tidak durhaka pada rasa kemanusiaan. Jika itu terjadi, puisi Widji Tukul layak diingat: Peringatan.
Terakhir. Jika politik sudah menjauhkan kita dari rasa kemanusiaan, maka bisa dipastikan semua bentuk politik kekuasaan tidak akan pernah berprikemanusiaan.
• Data sementara calon penumpang terdampak diakibatkan cuaca exstrim : berjumlah: 160 orang
Pos penampungan Pelindo : 128 orang
Pos Kecamatan kalianget: 32 Orang
Data sementara calon penumpang didermaga pelabuhan III Kalianget Tujuan :
1. Masalembu : 27 Orang
2. Sapeken : 19 Orang
3. Kangean : 120 Orang
4. Raas : 2 Orang
5. Arjasa : 2 Orang
• Rumah dinas camat dan aula kecamatan Kalianget juga telah difungsikan sebagai tempat berteduh warga kepulauan.