Peluang Dan Tantangan Mendidik Murid Di Era Digitalisasi

Oleh :Moh.Syamsul.SH.,SPd.,MPd, Kepala SMAS Islam Darunnajah Ganding

Seorang guru memiliki peranan dalam dunia pendidikan karena pendidikan merupakan pendewasaan terhadap peserta didik, membekali peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan, mengembangkan, menerapkan dan mempraktekkan

Namun, pada era digitalisasi saat ini, menjadi tantangan baru bagi para pengajar, suka atau tidak suka siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, seorang guru harus menghadapinya dengan segala profesionalisme

Hal penting yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kesiapan untuk menjadikan smartphone sebagai sumber pembelajaran yang efektif bagi peserta didik, karena smartphone alat digitalisasi yang dimiliki oleh semua siswa. Jadi seorang guru harus memberikan motivasi pendidikan berbasis digitalisasi

Meskipun kenyataannya tidak mudah dalam menjalakannya, karena antara guru dan murid lahir di zaman yang berbeda. Digital immigrants yaitu lahirnya jauh sebelum adanya digitalisasi, sedangkan siswa lahir pada era digital natives yaitu lahir di era digital, alias ketika berkembangnya teknologi seperti komputer dan internet, tentunya perbedaan era ini akan menimbulkan masalah-masalah baru dalam dunia pendidikan. Karena akan menjadi terhambatnya proses mengajar dan belajar, oleh sebab itu sebagai pendidik, guru harus benar-benar siap menjalankan profesinya sebagai guru untuk menguasai Taka tiki digitalisasi. Untuk itu, diperlukan guru mampu membimbing siswanya menggunakan segala produk globalisasi agar efesiensi dalam proses belajar-mengajar dapat terwujud, serta dapat menghasilkan outcome dengan kualitas yang tinggi

Dalam artikel ini, ada empat catatan penting yang harus diingat kembali oleh seorang guru mengenai fungsinya dalam kepemimpinan di kelas yaitu, sebagai motivator, fasilitator, pemacu maupun pemberi inspirasi.

Sebagai motivator, karena fungsi guru sebagai manajer kelas ia harus mampu mempromosikan fasilitas belajar bagi siswanya. Dalam fungsi ini tersirat bahwa fungsi guru sebagai promotor pembelajaran. Artinya, guru harus mampu memotivasi siswa dalam belajar dan mengubah sikap siswa yang kurang termotivasi atau tidak mau belajar menjadi mau belajar. Dalam hal ini, guru menjadi motivator.

Fungsi kedua dari guru adalah sebagai fasilitator pembelajaran, mengorganisasikan kelas, membimbing, dan mengukur proses maupun hasil belajarnya sesuai indikator.

Fungsi ketiga guru sebagai pemacu belajar, karena guru harus mampu melipat gandangkan potensi peserta didik, dan mengembangkannya sesuai dengan aspirasi dan cita-cita mereka dimasa yang akan datang.

Fungsi keempat guru sebagai pemberi inspirasi, guru harus mampu memerankan diri dan memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide-ide baru.