PDI-P Diminta Menarik Kadernya Dari Kabinet Oleh Istana

terasindo.co.id – Santer isu PDIP diminta menarik kadernya dari kabinet Indonesia maju, dikutip dari laporan tempo.co permintaan itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Grace Natalie, ia menuding kader-kader PDIP terus menerus menyerang dan memfitnah Presiden.

Menanggapi permintaan dari Istana untuk menarik semua kader PDIP dari kabinet Presiden Joko Widodo, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mangatakan hal itu sebuah kritik.

“Kami kan mengkritik, ketika arah demokrasi mau diselewengkan, ketika hukum dijadikan alat menekan,” ucap Hasto saat ditemui di Jakarta Selatan pada acara Sekolah Partai DPP PDIP (Sabtu, 17/08/2024).

Sesuai dengan semboyan partai wong cilik (partai orang kecil) Hasto menegaskan bahwa PDIP akan terus mengawal kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, ia menyinggung soal prahara pilpres yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi.

“Masa kami diamkan, demokrasi memerlukan kritik, Republik Indonesia dibangun lewat ide-ide besar hingga bisa merdeka bersuara.” tegas Hasto Kristiyanto, (Sabtu, 17/08/2024).

Hasto Kristiyanto menambahkan bahwa pada momentum HUT RI yang ke 79 ini sebuah refleksi perjalanan panjang berdirinya bangsa atas dasar keberanian memberikan kritik mengubah kebijakan.

“Proklamasi hari ini mengingatkan kita akan keberanian itu, keberanian para pemuda Indonesia untuk tidak takut, berani menyuarakan kebenaran,” pungkasnya.

Sementara itu kabar terkait ada reshuffle kabinet Indonesia Maju mencuat kepermukaan, bahkan diisukan ada tiga nama dari partai banteng yang akan dicopot, diantaranya Yasonna Hamonangan Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), yang enggan memberi tanggapan. Yang kedua Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Bintang Puspayoga yang merupakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga ikut diisukan akan dicopot.

Presiden Jokowidodo berakhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024, bisa saja melakukan reshuffle pada sebelum purna, bahkan ia mengatakan masih memiliki hak prerogatif.

“Saya sudah ngomong dari dulu kalau diperlukan, saya masih punya hak prerogatif itu,” jelasnya.