Dalam Rangka Menjaga Kerukunan, FKUB Sumenep Gelar Pertemuan Lintas Agama

Gelar Pertemuan Lintas Agama

SUMENEP, terasindo.com – Forum Pemuda Kerukunan Umat Beragama (FPKUB) Sumenep agendakan Pertemuan Lintas Agama dalam Rangka Ngobrol Pintar dengan mengusung Tema ‘Internalisasi Moderasi Beragama, Menjaga Kerukunan Merawat Kebinekaan’.

Kegiatan tersebut digelar di hotel Utami Sumekar, Jalan Trunojoyo No.51, Labangseng, Kolor, Kota Sumenep, dimulai sejak jam 10.00 hingga 13.30 WIB yang dibuka serta dimeriahkan oleh tari Muang sangkal dari SMP Katolik St Yusuf Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis 29 Desember 2022.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Pembicara Lintas Agama, Romo Kornelis Kopong Suban (Katolik), Pendeta Yusuf (Gereja Sidang Persekutuan Injily Indonesia, Sugianto (Budha), Imam Santoso (Konghuchu), AKBP Eko Edo Satya Sentriko, SH. M.I.K, M.H (Kapolres Sumenep), Purwo Edi Parwito, S. STP. MM (Kepala Kesbangpol Sumenep), KH. Qusyairi, S.S (Ketua FKUB Sumenep) serta Mahasiswa antar agama dari berbagai sektor sebanyak 170 Pemuda dan Mahasiswa.

Khairul Umam dalam sambutannya menegaskan Bahwa Sumenep adalah salah satu Kabupaten yang sangat Rukun, Damai, dan Aman. Sehingga Penanaman Nilai-Nilai Toleransi harus sudah dilakukan sejak dini di kalangan generasi Muda.

“Sumenep sebagai kabupatan yang sangat potensial, sehingga ruang lebih banyak dan luas dibutuhkan untuk mendorong peran serta lintas agama terhadap Pembangunan, pengentasan Kemiskinan, kesehatan, penanganan bencana alam, dan kerja-kerja sosial Lainnya”, Terangnya kepada media ini, kamis (29/22).

Umam sapaan akrabnya menambahkan bahwa kewajiban manusia itu tidak sekedar melakukan ibadah Vertikal akan tetapi juga perlu ibadah horizontal. Meskipun seseorang rajin beribadah tapi tidak bisa hidup menjalin kerukunan dengan tetangga, maka ibadahnya tidak akan sempurna.

Dirinya juga mengajak kepada semua peserta ngobrol pintar tersebut untuk menjaga dan mempertahankan Kerukunan antar umat di Sumenep menuju Sumenep yang Rukun, Damai Dan Tenteram, “Imbuhnya.

Sementara itu, kegiatan ngobrol pintar yang digelar sejak jam 10.00 hingga 13.30 WIB menghasilkan berbagai sumber yang menarik diikuti oleh peserta lintas agama, sektor pemuda di Sumenep.

Konflik antar agama yang mencoba memecah kerukunan antar agama itu dilakukan oleh oknum yang mengatas namakan agama demi kepentingan yang sebenarnya diluar agama, “Ungkapnya Kh. Qusyairi dalam keterangannya.

Esensi dari agama itu sebenarnya saling mengasihi dan saling memahami dari beberapa kultur agama, bahwa tuhan itu tidak pernah menyuruh agar Ummat Islam yang beragama  memusuhi dan juga mengusik antar Ummat beragama.

“Terkadang radikalisme antar beragama itu berasal dari akarnya bukan batang pohonnya”, Pesannya Ketua FKUB Sumenep.

Lebih lanjut, Kapolres Sumenep menyampaikan bahwa kalau menemukan pelaku radikalisme antar beragama maka silahkan disampaikan ke Kapolres, nanti akan diproses secara hukum dan ketentuan hukum yang sudah di terapkan oleh Kapolres.

Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini  intoleransi semakin berkurang dan semoga dengan acara FPKUB ini, kerukunan dan saling toleransi antar beragama lebih meningkat dan dijaga oleh masing-masing Agama.