Kepala DKPP Sumenep,Terima Penghargaan Atas Prestasi Kerja Dari Gubernur Jatim

Trending
SUMENEP, terasindo.co.id – Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat universitas wiraraja gelar sosialisasi pendidikan politik yang bekerja sama dengan karang taruna Tunas Muda Desa Lenteng Timur. Berbicara politik tentunya sangat menarik dan bahkan bukan rahasia umum di kalangan pemuda dan masyarakat, ruang publik bahkan di warung kopi sekalipun, tak ayal dipenuhi pembahasan mengenai hal tersebut. pada (10/08/2024).
Namun, tidak semua kalangan setuju bahwa politik itu sesuatu yang menarik, justru masing-masing orang memiliki pandangan dan minat yang berbeda. Kenapa demikian, sebagian orang masih setuju dan berpandangan politik itu bukan sesuatu yang dapat mewujudkan kebahagiaan yang sama, justru sebagian orang berpendapat bahwa politik itu hanya sebuah alat kotor, bahkan tak jarang masyarakat cenderung anti dengan berbagai persoalan politik karena politik itu identik dengan korupsi atau kepentingan baik kepentingan Pilkada maupun pemilu Raya.
Hal ini kemudian menjadi stigma mengenai politik sering dicitrakan sesuatu yang buruk, kotor dan penuh intrik, contohnya saja untuk mewujudkan hajat seseorang ataupun kelompok dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, sering kali segala upaya dilakukan, bahkan bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Akan tetapi, ini merupakan hal yang perlu ditepis dan dibenahi oleh pemuda seperti yang disampaikan oleh Dr. Mohammad Hidayaturrahman, M.Ikom selaku Pemateri yang merupakan salah satu Dosen di Universitas Wiraraja Sumenep sekaligus sebagai pengamat politik
“Itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk, bahwa dalam kegiatan kita sehari-hari pun itu adalah aktivitas politik. Karena, politik itu adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik”. Tuturnya.
Namun, jika masih banyak paradigma sebagian orang yang menyatakan bahwa politik itu buruk, hal tersebut perlu dipahami oleh pemuda generasi penerus bangsa untuk merubah mindset negatif seperti itu akan melebar dan membingkai pemikiran sebagian kalangan lain khususnya kalangan anak muda atau sering disebut dengan kalangan milenial sehingga sepakat bahwa politik itu tindakan yang kotor padahal tidak, Itu tergantung menyikapi dan pengambilan keputusan.
Dalam kesempatan yang sama Deky Dwi Kurniawan mengatakan bahwa isu politik yang sedang melanda saat ini akan mengharuskan masyarakat untuk memilih bukan dengan kemauan sendiri tetapi karna kandidatnya tunggal.
“melihat situasi politik saat ini, Sumenep sudah tidak demokrasi lagi karena isu saat ini calon bupati diperkirakan calon tunggal, sehingga masyarakat Sumenep tidak bisa memilih sesuai hati nurani melainkan suatu keharusan dalam menentukan sebuah pilihan di Pilkada 2024 ini” ungkapnya
Dr. Mohammad Hidayaturrahman menambahkan, hal tersebut pada pencalonan sebelumnya Sumenep sempat memiliki calon bupati terbanyak sampai 7 cabub hal tersebut merupakan bukti sampai hari ini masih banyak putra/putri terbaik Sumenep yang berlomba-lomba untuk membenahi Sumenep menjadi lebih baik.
“beberapa periode sebelumnya Sumenep dari beberapa tahun silam dan sampai hari ini tetap memiliki integritas politik yang sehat, itu pun sudah dari dulu sampai di beberapa tahun silam Sumenep pernah memiliki calon bupati terbanyak, pada waktu itu sampai 7 cabup ini juga menjadikan bahwa Putra/Putri terbaik daerah sampai hari ini masih berlomba-lomba untuk pembenahan Sumenep lebih baik” tambahnya
Turut hadir juga dalam acara tersebut Deddy Setiadi selaku Sekdes Lenteng Timur, Berkaitan dengan melek politik yang hari ini Pemuda sekarang harus mampu menjawab tantangan politik hari ini baik skala kecil ataupun besar.
“Menyampaikan kata bung Karno! berikan aku sepuluh pemuda niscaya aku akan guncang dunia. Pemuda sekarang harus mampu menjawab tantangan politik hari ini baik skala kecil ataupun besar, karang taruna khususnya harus mampu menjadi pelopor pemahaman politik yang sehat, baik ke sanak keluarga, teman, lingkungan dan sebagainya. Sebagai pemuda yang merupakan calon penerus bangsa jangan sampai dicederai oleh Money politik”. Jelasnya dengan lantang.