Soal Program Seragam Gratis Tahun 2022; Begini Kata Agus Kadisdik Sumenep

Regional :

Foto: Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep

SUMENEP, terasindo.co.id – Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Sumenep Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan (DISDIK) Sumenep, membuat terobosan program baru yaitu, pemberian seragam gratis untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sederajat sekabupaten Sumenep

Program seragam gratis tersebut disambut baik oleh sejumlah penjahit lokal (rumahan) karena pada prinsipnya pembuatan seragam tersebut akan melibatkan penuh para penjahit lokal untuk menumbuh kembangkan ekonomi pelaku UMKM Sumenep.

Agus Dwi Saputra sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menegaskan, bahwa tetap pada prinsip awal yaitu memperdayakan penjahit lokal atau rumahan. Karena, tujuan awal Bupati Sumenep adalah untuk mendorong agar perputaran ekonomi pelaku UMKM berjalan dengan baik.

“Saya bisa saja mengambil kebijakan pabrikasi. Namun bukan itu tujuannya, Disdik bersama pemkab kedepannya mengharapkan pada penjahit lokal mampu menjadi produsen perlengkapan sekolah”, tegasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Agus ini menjelaskan bahwa nanti penjahit akan diberikan kain seragam untuk dijahit

“Rencananya nanti tukang jahit akan diberikan kain yang sudah di potong sesuai ukuran, jadi tukang jahit itu tidak usah repot-repot memotong”, ujarnya.

Masih kata Agus, bahwa motif seragam yang akan diberikan adalah Putih Hijau sama merah putih masing-masing satu stel, baju dan celana atau rok.

Dikonfirmasi jumlah seragam gratis 15.000 (Lima Belas Ribu) stel sebagaimana yang pernah disampaikan ke masyarakat kangean saat safari Bupati Sumenep ke pulau.

“Estimasi rencananya antara 12 sampai 15 ribu stel seragam, namun kita masih menunggu data siswa baru dari temen-temen” ujarnya.

Hasil wawancara tim media di lapangan bersama sejumlah tukang jahit, para tukang jahit menaruh harapan pada program tersebut untuk dilibatkan dalam proses pembuatannya

Nur Hasanah salah satu tukang jahit di kecamatan Rubaru Sumenep menaruh harapan besar dirinya dilibatkan menjadi bagian proses jahit seragam tersebut

“Semoga benar-benar terlaksana program itu, biar kita sebagai tukang jahit mendapatkan manfaatnya”, ujarnya.

Tukang jahit yang dipanggil Nur mengakui bahwa dirinya memang biasa buat seragam sekolah para murid, kalau ada yang mintak dibuatkan

“Sebenarnya temen-temen tukang jahit banyak yang bisa menjahit, cuma karena sepi orderan jadi banyak yang tidak jalan, makanya pada seneng temen-temen yang lain mendengar kabar program pemerintah itu”, sambungnya.

(Sultan)