Petugas Keamanan dan Ketertiban berada di pintu masuk dan ditetas rumah
Sumenep, Tahapan pemilu sudah masuk babak terakhir setelah proses panjang semua pelaksanaan berjalan lancar.
Panitia Pemungutan Suara Desa Sukajeruk yang terletak di pulau Masalembu Kabupaten Sumenep sukses melaksanakan tahapan, sekalipun sedikit mengalami kendala namun tidak mengganggu proses pelaksanaan, salah satu persoalan terkait tumpang tindih masalah SK Petugas Keamanan dan Ketertiban TPS yang sekarang viral di media sosial.
Jailani, ketua PPS Desa Sukajeruk menyampaikan, Saya dari awal mengikuti dan melaksanakan tahapan sesuai dengan aturan sampai pada tanggal 14 Februari berjalan lancar tidak ada kendala, saat ini beredar berita di group WA dan FB, bahwa Saya tidak memberikan honor petugas keamanan dan ketertiban TPS, dan dana tersebut dituduhkan bahwa Saya yang mengambilnya, padahal semua dana KPPS telah diberikan kepada ketua KPPS sesuai dengan jumlah yang ada pada RAB.
Jadi, PPS hanya menyampaikan dana tersebut kepada ketua KPPS, kemudian ketua KPPS yang memberikan honor petugas keamanan dan ketertiban sejumlah Rp.700.000/orang jadi total Rp. 1.400.000 untuk 2 orang per TPS sesuai nama-nama berdasarkan SK dari PPS, jadi silahkan dikroscek.
Hanya saja memang terjadi tumpang tindih masalah SK, ada SK PPS dan ada juga SK dari KPU yang dibawa oleh Pemerintah Desa Sukajeruk, jadi yang tidak terbayar itu adalah SK yang dibawa oleh Desa, kalau yang dari PPS ya sudah dibayarkan semua.
Jailani melanjutkan, memang Kami PPS Sukajeruk dipanggil oleh KPU untuk mengklarifikasi dan sudah PPS jelaskan semua, dugaan Saya ada pihak yang sengaja mau membenturkan PPS Sukajeruk dengan KPU Sumenep perihal SK yang double, karena dari awal PPS Sukajeruk merasa ada yang mengintervensi.
Foto yang beredar di FB
Ditanya oleh media terkait surat pernyataan yang beredar Jailani meluruskan, begini Mas, surat pernyataan itu dibuatkan oleh Sekretariat KPU dan Saya disuruh tanda tangan, tapi Saya tidak mau karena masalah uang tersebut telah diberikan kepada petugas keamanan dan ketertiban oleh ketua KPPS, disitu kan tidak ada tanda tangan Mas, cuma dimainkan oleh seseorang yang ingin menyerang pribadi Saya, bahwa saya yang mengambil uang tersebut, ya tinggal dibuktikan saja tuduhan tersebut, dan Saya tidak mau ambil pusing karena Pemilu sudah selesai dan Sukajeruk Alhamdulillah tidak ada kericuhan pada saat hari pemungutan suara, tutupnya.