Peduli Masyarakat,Dinkes Kabupaten Sumenep, Mulai Menjalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Trending
SUMENEP, Senin (04/09/2023), terasindo.co.id -Masyarakat Kabupaten Sumenep digegerkan dengan mayat laki-laki yang ditemukan tergeletak di dalam Pos Taman Adipura Kota Sumenep, Jawa Timur, pada Senin, 04/09/2023.
Menurut keterangan hasil identifikasj pihak kepolisian, mayat tersebut merupakan salah satu warga yang beralamat di Jalan Merpati 622, RT 011/RW 002, Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota, Sumenep.
“Mayat tersebut sesuai dari KTP-nya bernama Moh. Anwar. Lahir di Sumenep, tanggal 7 Juli 1948,” terang Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam keterangannya secara tertulisnya, Senin (4/9).
Mayat lansia tersebut diperkirakan berumur 75 tahun itu ditemukan warga sekitar pukul 06.00 WIB.
Keterangan polisi yang bersumber dari pihak keluarga korban, kronologi kejadian tersebut berawal pada Sabtu, 2 September 2023 kemarin. Sekitar pukul 20.00 WIB, korban meninggalkan rumah dengan membawa sepeda ontel, ternyata tak kunjung kembali ke rumah.
“Anak menantu korban pada hari Minggu, 3 September 2023 sekira pukul 19.00 WIB, mencari korban disekitaran kota namun korban tidak diketemukan,” katanya.
Setelahnya pada hari ini, Senin 04/09/2023 sekitar pukul 07.30 WIB, keluarga korban mendengar kabar bahwa telah diketemukan mayat seorang lansia disekitar area Taman Adipura.
“Selanjutnya keluarga mendatangi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dan benar bahwa MAYAT yang ditemukan di area Taman Bunga tersebut merupakan orang tuanya,” ucapnya.
Selanjutnya, petugas kepolisian menemukan sepeda ontel warna merah muda disamping korban.
“Menurut keterangan anak dari korban, orang tuanya tersebut sering tidur di luar rumah dan korban mengalami pikun,” imbuhnya.
Menurut keterangan anak korban, bahwa sebelumnya korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi bahkan pernah terjatuh dirumahnya.
“Jadi kalau tidur tidak bisa posisi terlentang melainkan posisi duduk,” ujarnya.
Lebih lanjut, polisi menjelaskan, keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan otopsi.
“Pihak keluarga mengikhlaskan kematian korban, karena meninggalnya merupakan takdir dari Tuhan yang Maha Esa,” pungkasnya.