Jaga Stabilitas Harga, Pemkab Gelar Pasar Murah, Delapan Ton Beras Ludes dalam Satu Jam

BANGKALAN – Untuk menjaga stabilitas harga beras yang belakangan mengalami kenaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terus melakukan upaya yang nyata. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggelar pasar beras murah.

Menariknya, hanya dalam waktu sekitar satu jam, delapan ton beras kemasan 5 kg langsung ludes dibeli masyarakat yang telah menantinya dengan antusiasme yang tinggi.

Kepala Dinas Perdagangan Bangkalan, Roosli S., mengungkapkan bahwa pasar beras murah ini diadakan dengan tujuan agar masyarakat dapat tetap membeli beras dengan harga terjangkau yang berada di bawah harga pasar.

Harga beras kemasan 5 kg yang disediakan dalam operasi pasar ini adalah sebesar Rp 54.500 per kemasan. Beras yang disediakan merupakan beras kualitas medium yang diperoleh dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Bangkalan.

“Langsung habis diserbu masyarakat,” ujar Roosli S. pagi ini di depan Gedung Rato Ebu, Bangkalan, ketika menjelaskan keberhasilan pasar beras murah ini. Masyarakat dengan cepat membeli beras yang tersedia, menunjukkan bahwa inisiatif pemkab untuk menyediakan beras dengan harga terjangkau mendapat sambutan positif.

Roosli S. juga menjelaskan bahwa operasi pasar beras murah ini akan terus berlanjut. Sebelumnya, pemkab telah menggelar pasar murah dengan jumlah yang sama, yaitu delapan ton beras. Kali ini, mereka kembali menyediakan delapan ton beras dalam upaya menjaga harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat.

Dalam kerja sama yang erat antara pemkab dan Bulog, beras berkualitas baik dan harga terjangkau terus disediakan untuk masyarakat. “Selama harga beras naik, kita akan terus melakukan operasi pasar,” tegas Roosli S.

Kenaikan harga beras adalah masalah yang sering kali memengaruhi kondisi ekonomi rumah tangga di berbagai daerah, termasuk di Bangkalan. Oleh karena itu, upaya pemkab dalam menyediakan beras murah diharapkan dapat memberikan keringanan kepada masyarakat yang sedang menghadapi tekanan ekonomi akibat naiknya harga-harga kebutuhan pokok.

Selain operasi pasar beras murah, pemkab juga terus melakukan berbagai tindakan lainnya untuk menjaga stabilitas harga beras. Pemantauan terhadap harga beras di pasar-pasar lokal dan nasional, serta kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait seperti Bulog, merupakan bagian dari strategi pemkab untuk mengatasi permasalahan ini.

Upaya Pemkab Bangkalan dalam menyediakan beras murah dengan jumlah yang signifikan mendapat apresiasi dari masyarakat. Mereka berharap agar inisiatif ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

”Dalam kondisi ekonomi yang terus berubah, langkah-langkah seperti ini menjadi penting untuk menjaga keseimbangan harga beras dan membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap beras yang terjangkau,” ujar salah seorang warga yang Namanya tidak mau disebutkan. (rd)