Fantastis, Sepanjang 2022 Nilai Investasi UMKM Capai Rp1,7 Triliun

Foto : Bupati Sumenep (Achmad Fauzi) Kanan, Wakil Bupati Sumenep (Dewi Khalifah) Tengah dan Istri Bupati Sumenep (Nia Kurnia) kiri, saat berelanja Produk UMKM

SUMENEP, terasindo.co.id – Keberpihakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dalam mendorong UMKM untuk tumbuh dan berkembang tak perlu diragukan lagi.

Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu berharap UMKM Sumenep bisa naik kelas.  Untuk menjadi berkelas, kata Fauzi, Pemkab Sumenep telah membangun Halal Hub. Di sana UMKM diklasterkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelas bawah, menengah, dan atas.

“Itu terus kami pantau dan bisa pilah-pilah, mana yang lokal, regional, nasional, dan yang bisa go internasional,” ujar Bupati Fauzi, Senin (13/2).

Hal lain yang dilakukan Pemkab Sumenep agar UMKM naik kelas adalah memberikan pinjaman tanpa bunga melalui BPRS Sumekar, salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkab Sumenep.

Kebijakan pembiayaan Mitra UMKM itu untuk membantu pelaku UMKM di Sumenep dalam mengembangkan bisnisnya dengan melakukan kerja sama dengan BPRS melalui program pembiayaan mitra dengan bunga nol rupiah.

“Pelaku UMKM yang membutuhkan modal juga bisa bekerja sama dengan BPRS dengan pinjaman tanpa Bunga,” terang bupati.

Melalui program tersebut pelaku usaha bisa meminjam maksimal sebesar Rp 5 juta dengan rentang waktu 12 bulan. Selain pinjaman tanpa bunga, BPRS Bhakti Sumekar juga memberikan pinjaman yang lebih besar dengan bunga yang cukup rendah.

Upaya Pemkab Sumenep mendorong UMKM membuat nilai investasi UMKM di Sumenep sepanjang 2022 mencatat angka yang fantastis. Nilai investasi yang masuk dari UMKM sepanjang 2022 mencapai Rp1,7 triliun lebih.

Bupati Fauzi mengatakan pihaknya bisa mendata realisasi investasi sektor UMKM yaitu dari data 6.572 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang masuk, yaitu 95 persen adalah UMKM dengan investasi Rp1.782.600.000.000. “Sedangkan sisanya dari sektor umum,” tandas Fauzi. (sul)