Trending
SUMENEP – Kabupaten Sumenep, sebuah daerah di Madura, kembali mencatat prestasi dalam dunia pertanian. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, mengungkapkan bahwa bawang goreng produksi lokal telah berhasil diekspor ke Belanda, membawa harapan baru bagi petani di daerah tersebut.
Bawang goreng yang diproduksi oleh binaan DKPP Sumenep yakni Koperasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Kecamatan Rubaru. Hal ini adalah bukti nyata dari upaya kolaboratif pemerintah daerah, khususnya DKPP, dan petani setempat untuk mengembangkan potensi pertanian lokal.
“Bawang goreng yang diekspor ke Belanda kemasannya bervariasi, mulai dari 100 hingga 500 kg,” ujar Arif Firmanto menjelaskan, Variasi ini menunjukkan fleksibilitas dalam memenuhi berbagai permintaan di pasar internasional, yang merupakan langkah penting dalam memasarkan produk pertanian ke luar negeri.
Lebih lanjut, Arif Firmanto menyatakan komitmen untuk terus mendorong produktivitas petani di Sumenep ke depannya. Langkah ini termasuk dalam program kerja sama penanaman dengan kabupaten lain di Madura jika permintaan untuk bawang goreng Sumenep meningkat, sehingga dapat memenuhi pasokan. Peningkatan produktivitas dan kerja sama adalah strategi yang akan membawa manfaat besar bagi petani dan masyarakat Sumenep secara keseluruhan.
“Ini semua untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani,” tegas Arif Firmanto. Melalui upaya ini, diharapkan petani di Sumenep akan merasakan manfaat ekspor bawang goreng ke Belanda dan perkembangan positif dalam sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal.
Terobosan ini merupakan salah satu contoh bagaimana upaya pemerintah daerah bersama dengan petani lokal dapat menciptakan peluang ekspor dan meningkatkan kesejahteraan di daerah pedesaan.
”Ekspor bawang goreng ke Belanda adalah pencapaian yang patut diapresiasi dan dapat dijadikan inspirasi bagi daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan sektor pertanian mereka,” ujar Haryono, pemerhati Studi pembangunan.
Menurut dia, prestasi ini juga menunjukkan bahwa produk pertanian lokal memiliki potensi yang belum tergarap sepenuhnya di pasar internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah dan lembaga seperti BUMP, produk-produk pertanian lokal dapat bersaing di pasar global.
”Semoga kesuksesan ekspor bawang goreng dari Sumenep ke Belanda menjadi langkah awal dalam mengembangkan ekspor pertanian dari daerah-daerah lain di Indonesia, dan sekaligus memberikan dampak positif pada kesejahteraan para petani, khususnya di Sumenep,” pungkas Haryono. (sdm)