PSU Digelar, KPU Sumenep Dinilai Terburuk Sepanjang Sejarah Pilkada
Trending
SUMENEP – Masalah infrastruktur jalan yang rusak di Desa Rubaru, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Kubangan tak terhitung jumlahnya tersebar di sejumlah titik, mengganggu mobilitas warga dan aktivitas ekonomi lokal.
Kondisi jalan yang memprihatinkan ini telah menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat. Tidak hanya mengganggu mobilitas, tapi juga meningkatkan risiko kerusakan kendaraan dan kecelakaan.
Dalam menanggapi hal ini, Camat Rubaru, Tabrani, S.S.TP langsung merespon cepat dengan turun langsung melihat ke titik jalan perbatasan desa Rubaru yang rusak parah
“Saya sangat berterima kasih atas informasi terkait kondisi jalan desa perbatasan Rubaru yang rusak. Sebagai camat baru, informasi seperti ini sangat penting bagi saya untuk mengetahui kondisi di desa,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan sekcam batang-batang tersebut menerangkan bahwa ia sengaja turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi jalan yang dikeluhkan masyarakat
“Memang bener jalannya rusak parah dan harus diprioritaskan untuk segera dibangun” terangnya saat di wawancarai, Sabtu 18 Mei 2024
Tabrani menegaskan bahwa dirinya akan mengecek Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Rubaru.
“Kalaupun tahun ini tidak masuk RPJMDes tapi akan saya usahakan agar supaya tahun ini tetap diperbaiki” terangnya
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa RPJMDes masih bisa kita tinjau ulang untuk melihat skala prioritas pembangunan desa
“RPJMDes masih bisa diubah, kalau memang ada yang urgen untuk dibangun, dan saya hari ini akan langsung memanggil pemerintah desa Rubaru” tegasnya
Tanggapan Camat Rubaru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penyelesaian masalah jalan rusak yang telah lama mengganggu warga “saya sangat berharap semoga pak camat bisa mendorong pembangunan jalan tersebut” harap Abdullah salah satu guru di SD satu atap Karangnangka
Lanjut Abdullah menerangkan bahwa ia memang tiap hari melintas di jalan tersebut karena satu-satunya jalan menuju sekolah tempat ia mengajar “memang jalannya sudah rusak parah” sambungnya