BEM Ubaya Tuding Pembekuan BEM FISIP Unair Bentuk Pembungkaman

Presiden BEM Ubaya, Jennifer Soo Hui En, berpendapat bahwa pembekuan BEM Fisip Unair adalah upaya kampus untuk membungkam suara mahasiswa.

“Sangat disayangkan bahwa kampus membekukan BEM Fisip Unair tanpa komunikasi yang baik dengan teman-teman di BEM Fisip Unair. Kampus seharusnya mendukung kebebasan berekspresi dan berpikir kritis dalam lingkungan akademik, di mana musyawarah adalah prinsip fundamental yang harus dijunjung tinggi,” kata Jennifer pada Senin, 28 Oktober 2024 di Fakultas Fisip Unair.

Jennifer menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan berpikir kritis bagi mahasiswa di lingkungan akademik.

“Saya melihat keputusan kampus untuk mencabut pembekuan BEM Fisip Unair sebagai langkah yang sangat tepat, setelah sebelumnya diputuskan secara sepihak oleh kampus. Keputusan ini mendukung kembali prinsip-prinsip demokrasi di kampus, di mana kebebasan berekspresi dan berpikir kritis sebagai mahasiswa dapat kembali disuarakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan mahasiswa,” ujarnya.

Kampus adalah tempat mahasiswa mencari ilmu dan berkembang, karena pada dasarnya kampus adalah tempat pembelajaran. Pembekuan seperti ini seharusnya tidak terjadi.

“Dengan dicabutnya pembekuan BEM Fisip Unair, diharapkan BEM dapat kembali menjalankan perannya sebagai wadah aspirasi mahasiswa dan berkontribusi aktif dalam dinamika kehidupan akademik dan sosial di Universitas Airlangga. Saya berharap ke depannya semua universitas dapat bersinergi dengan baik dengan seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia,” tutupnya.

(Red/R).

Yuk Share

Berita Lainnya