Trending
SUMENEP| terasindo.co.id – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kecamatan Pandian, Kabupaten Sumenep, provinsi Jawa Timur, Madura kembali menuai sorotan tajam dari masyarakat, pasal nya puskesmas tersebut tidak bersedia memberikan surat rujukan kepada pasien BPJS asal pulau kecamatan Sapeken
Rifa’i seorang pasien BPJS asal kepulauan menceritakan penyakit yang di deritanya bertahun-tahun “penyakit yang saya derita itu sering mengalami rasa sakit dibagian perut hingga pinggang, kadang mual-mual” terangnya saat di wawancarai oleh media ini, Selasa (22/04/2025)
Menurutnya karena sudah sering minum obat tapi penyakitnya tetap tidak sembuh akhirnya saya putuskan untuk berobat ke rumah sakit daerah Sumenep, karena kapal berangkat dari pelabuhan Sapeken hari Jum at, jadi ia berencana mau ambil rujukan di puskesmas Sapeken sebelum kapal berangkat, ternyata pada hari itu puskesmas tutup karena kalender merah
“Karena saya ngejar jadwal kapal biar tidak dtunda keberangkatannya, jadi saya putuskan tetap berangkat ke Sumenep, dengan harapan bisa periksa di puskesmas Pandian sekalian minta surat rujukan” terangnya
Masih kata Rifa’i bahwa Ia punya inisiatif minta rujukan ke puskesmas Pandian karena sebelumnya beberapa warga dari pulau bisa minta ke puskesmas Pandian “saya dikasih tahu tetangga bahwa ia pernah minta rujukan ke puskesmas Pandian dan dikasih, makanya saya coba juga, ternyata tidak dikasi” terangnya dengan nada kecewa
Masih kata Rifa’i bahwa ia harus mengeluarkan biaya lebih besar lagi untuk menyambung hidupnya di kota, karena harapannya untuk mendapatkan perawatan intensif terhalang oleh surat rujukan
Darmawan Eko salah satu petugas di puskesmas Pandian menjelaskan bahwa puskesmas Pandian tidak bisa memberikan surat rujukan “tidak semua penyakit yang bisa dicover BPJS, namun puskesmas hanya bisa memberikan resep obat” terangnya
Sambung Darmawan bahwa kalau obat yang dikasi sudah habis dan tidak ada perubahan silahkan menghubungi puskesmas Sapeken “sekarang puskesmas Pandian tidak bisa memberikan surat rujukan” tegasnya
Warga kepulauan meminta bupati Sumenep agar memberikan solusi untuk masyarakat kepulauan, mengingat letak geografis kepulauan Sapeken yang cukup jauh dengan jadwal kapal yang tidak menentu