DPRD Sumenep Usulkan RAPERDA Tentang Pendidikan dan Wawasan Kebangsaan
Trending
SUMENEP, maduranetwork.com – Proyek Jalan Usaha Tani (JUT) yang direncanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep dengan anggaran fantastis mencapai Rp 12.054.960.000 miliar, hingga saat ini masih terkendala dalam proses administrasi. Dari 30 paket proyek yang direncanakan, belum ada yang terlaksana meskipun sudah memasuki triwulan ketiga tahun ini.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengungkapkan bahwa semua paket proyek JUT masih dalam tahap penyelesaian administrasi dan diharapkan dapat dimulai pelaksanaannya pada Oktober mendatang. “Kami masih dalam proses menyelesaikan administrasi. Proyek ini akan dilaksanakan dengan sistem swakelola,” jelasnya.
Menurut Chainur, tujuan utama dari pembangunan proyek JUT ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas pertanian, sehingga memudahkan para petani dalam berproduksi. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat petani di Sumenep.
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar produktivitas pertanian dapat berdampak positif pada perekonomian lokal,” tambahnya.
Namun, terkait penundaan ini, Sekretaris Komisi II DPRD Sumenep, Irwan Hayat, menyampaikan kegelisahannya karena sudah memasuki musim tanam, terutama untuk komoditas tembakau yang krusial bagi para petani di daerah itu.
“Kami meminta agar DKPP segera memulai pekerjaan paket proyek tersebut karena petani sudah memulai proses penanaman,” pintanya.
Diharapkan dengan selesainya proses administrasi ini, pelaksanaan proyek JUT dapat segera dimulai untuk mendukung produktivitas pertanian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani Sumenep.
Proyek JUT DKPP Sumenep yang bernilai fantastis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor pertanian dan ekonomi lokal Sumenep. Meskipun terdapat penundaan dalam pelaksanaannya, harapan besar tetap tersemat untuk terwujudnya akses pertanian yang lebih baik dan berdampak luas bagi masyarakat petani. (sdm)