Prediksi Awal Puasa Ramadan 2024 Menurut BRIN dan BMKG

Regional :

JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan prediksi awal Ramadan 1445 Hijriah. Kedua lembaga riset ini memberikan pandangan yang berbeda terkait awal bulan suci bagi umat Muslim di Indonesia.

BRIN, melalui penelitian dan analisis yang mendalam, memperhitungkan penggunaan kriteria baru yang diadopsi dari kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021. Thomas Djamaludin, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi BRIN, menjelaskan bahwa perubahan kriteria hilal berpengaruh terhadap penentuan awal bulan Hijriah, terutama dalam metode hisab dan rukyat yang umum digunakan di Indonesia.

“BRIN memprediksi awal puasa Ramadan diperkirakan pada 12 Maret 2024,” ungkap Thomas. Namun, ia juga menyoroti potensi perbedaan pendapat yang mungkin muncul karena adanya variasi kriteria dan otoritas yang belum sepenuhnya disatukan. Meskipun demikian, upaya untuk mencari kesamaan terus dilakukan oleh Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia.

Di sisi lain, BMKG menggunakan data-data hilal saat matahari terbenam dalam penentuan awal Ramadan. BMKG mencatat bahwa prediksi awal Ramadan 2024 bisa berbeda-beda sesuai dengan metode penghitungan yang digunakan. Konjungsi geosentrik, kondisi saat bulan dan matahari memiliki bujur ekliptika yang sama, dijadikan acuan untuk menentukan awal bulan Ramadan.

Menurut laporan BMKG, konjungsi geosentrik akan terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024. Ini berarti bahwa pelaksanaan rukyat hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan ditentukan setelah matahari terbenam pada tanggal tersebut.

Meskipun BRIN dan BMKG memberikan prediksi yang berbeda, keduanya menekankan pentingnya memperhitungkan variasi kriteria dan metode penghitungan dalam penetapan awal Ramadan. Masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut dari otoritas agama terkait penetapan resmi, yang akan didasarkan pada metode dan kriteria yang telah ditetapkan secara akurat. (*)