Babinsa Dungkek Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan kepada Siswa SDN Lapa Taman 1
Trending
SUMENEP, terasindo.co.id – PPS Desa Sukajeruk, Jailani kembali angkat bicara tentang isu yang dimainkan untuk merusak nama baiknya secara pribadi dan institusi PPS Sukajeruk yang diketuai olehnya. Kami tadi sudah mengklarifikasi terkait tuduhan tersebut di kantor PPK yang dihadiri seluruh anggota PPS dan Sekretariat PPS Sukajeruk. Jailani berharap Pak Musahra yang memberikan pernyataan bahwa, uang tersebut diterima 1.5jt dan diserahkan secara langsung oleh Saya (Jailani) sebagai ketua PPS dengan tuduhan untuk menghancurkan nama baik, Saya heran kenapa Pak Musahra tidak jujur kalau Dia menerima uang langsung dari tangan Abdul Wahid.
Sangatlah jelas bahwa saat dikonfrontir antara Pak Musahra dengan Abdul Wahid, Pak Musahra tanpa sepengetahuan PPS meminta bantuan Abdul Wahid dalam pencoklitan dan penerimaan honor, termasuk honor 2jt yang diberikan oleh Yushy Angraini bagian keuangan kepada Abdul Wahid, kemudian Abdul Wahid mengantarkan sendiri uang tersebut dan menyerahkan sendiri kepada Pak Musahra, akan tetapi Pak Musahra tidak mengakui bahwa yang mengantarkan uang tersebut adalah Abdul Wahid, dan tidak mengakui bahwa Abdul Wahid yang mengerjakan semua tugasnya dalam proses Coklit.
Jailani menambahkan, pernyataan Sekdes Sukajeruk Multazam yang juga Sekretaris PPS membenarkan pemotongan tentu harus bisa mempertanggung jawabkan pernyataannya dimedia pemberitaan, sementara saat diklarifikasi oleh PPK menyatakan tidak mengetahui kalau ada pemotongan, harusnya Sekretariat sekalipun sudah memasrahkan kepada PPS terkait pencairan bukan berarti tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Sekretaris PPS, jelas disitu tugas Sekretariat membantu segala urusan PPS sesuai aturan dan kewenangan yang berlaku, bukan menunggu perintah dulu baru melaksanakan tugasnya.
dr. Yushy Angraini menyampaikan, Kami PPS sudah melaporkan pencemaran nama baik lembaga dan pembunuhan karakter terhadap anggota PPS, pihaknya berharap nantinya akan terungkap siapa dalang dibalik skenario polemik tersebut.
Penyelenggara Pemilu dalam hal ini PPS Sukajeruk, bersikap tegas jika ada pihak-pihak yang diduga sengaja mengintervensi atau mengganggu jalannya pemilu dengan memainkan isu secara liar maka tidak menutup kemungkinan juga akan dilaporkan, dan berharap Badan Pengawas Pemilu juga bisa bersinergi untuk menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024 mendatang, imbuhnya.