PSU Digelar, KPU Sumenep Dinilai Terburuk Sepanjang Sejarah Pilkada
Trending
SUMENEP, terasindo.co.id Harapan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH agar menciptakan petani yang maju, mandiri, dan modern, maka harus melakukan pembinaan dari sektor hulu sampai hilir.
Untuk mensukseskan hal tersebut, penyuluh pertanian juga perlu melakukan pembinaan di sektor hilir menuju kelompok tani yang maju dan modern.
Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Sumber Telas, Desa Bunbarat, Kecamatan Rubaru, Sumenep, kelompok ini berhasil meracik kopi herbal dengan cita rasa yang khas dan unik serta berkhasiat tinggi bagi kesehatan.
Ketua Poktan Sumber Telas, Masrito mengatakan bahwa ia bersama anggota di bawah binaan penyuluh pertanian menggunakan biji kopi pilihan dan resep rahasia keluarga.
“Kami berhasil menciptakan cita rasa kopi herbal yang istimewa dan memikat penikmat kopi,” katanya kepada terasindo, Jum’at (18/8)
Masrito membeberkan rahasia racikan kopi herbal yang dibuatnya, yaitu terdiri dari biji kopi pilihan yang dicampur dengan jahe merah, cabe jamu, serta rempah-rempah nusantara lainnya.
“Racikan kopi herbal yang saya olah memang sangat luar biasa, terutama pada kesehatan tubuh. Jadi bukan hanya sekedar kopi pada umumnya, tapi ada kandungan tumbuhan jamunya yang kaya akan manfaat kesehatan pada tubuh,” jelasnya.
Salah satu manfaat cabe jamu, sambung Masrito, juga bermanfaat bagi kesehatan yang diyakini secara turun-temurun bisa membantu mengatasi masalah pegal linu, batuk, pilek, perut kembung, dan lainnya.
Sementara kandungan jahe merah bisa menurunkan kolesterol, meredakan sakit otot, menangkal infeksi virus, menguatkan badan, dan masalah di perut.
“Jadi, tidak perlu takut darah tinggi dan gula darah naik kalau meminum kopi herbal. Sebab kami sudah menyediakan kopi herbal yang tidak kalah nikmatnya dengan kopi lain. Tidak perlu mahal-mahal seperti membeli jamu yang belum tentu dijamin khasiatnya, karena takut ada campuran kimianya dan pengawetnya. Saya sarankan cukup segelas kopi herbal setiap hari hasil racikan kami, insyaallah khasiatnya tinggi pada tubuh,” katanya.
Ditanya soal sistem penjualannya, ia mengaku masih melakukan jaringan antar teman. Meski begitu, kopi herbal racikannya sudah mulai dikenal masyarakat.
“Terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep dan Penyuluh pertanian yang telah membina kami dan mendorong kami agar terus berinovasi dalam bertani menuju petani mandiri dan modern,” pungkasnya **