Peduli Masyarakat,Dinkes Kabupaten Sumenep, Mulai Menjalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Trending
SUMENEP – Bawang merah telah lama menjadi komponen penting dalam hidangan Indonesia, memberikan cita rasa unik dan aroma menggugah selera. Untuk menghasilkan panen yang melimpah, petani harus memperhatikan proses pemupukan dengan cermat. Artikel ini akan membahas metode pemupukan yang benar untuk memastikan pertumbuhan sehat dan hasil panen yang memuaskan.
Pemahaman tentang Bawang Merah
Sebelum melakukan pemupukan, pemahaman mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan bawang merah sangatlah penting. Bawang merah merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dari umbi dengan kebutuhan kondisi khusus untuk pertumbuhan optimal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan bawang merah adalah:
1. Kebutuhan Nutrisi
Tanaman ini membutuhkan nutrisi utama seperti nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) untuk pertumbuhan yang optimal. Selain itu, unsur mikro seperti zat besi, mangan, dan tembaga juga dibutuhkan.
2. PH Tanah
PH tanah ideal untuk bawang merah berkisar antara 6 hingga 7. Kondisi tanah yang terlalu asam atau basa dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa dan menyesuaikan pH tanah sebelum melakukan pemupukan.
3. Kepadatan Tanam
Bawang merah memerlukan kepadatan tanam yang tepat, biasanya dengan jarak sekitar 10-15 cm antara setiap tanaman. Hal ini memungkinkan tanaman untuk mendapatkan cahaya dan udara yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal.
Cara Pemupukan Bawang Merah yang Tepat
Setelah memahami kebutuhan tanaman, langkah selanjutnya adalah melakukan pemupukan dengan metode yang tepat:
1. Pemupukan Awal
Pemupukan awal sangat penting untuk mendukung pertumbuhan awal tanaman. Gunakan pupuk dasar dengan kandungan NPK sekitar 10-10-10 atau 12-12-12. Sebarkan pupuk secara merata di lahan dan campurkan dengan tanah sebelum menanam umbi.
2. Pemupukan Lanjutan
Berikan pupuk lanjutan sekitar 3-4 minggu setelah penanaman. Gunakan pupuk dengan kandungan nitrogen lebih tinggi seperti 20-10-10 untuk mendorong pertumbuhan daun yang sehat.
3. Pemupukan Berkelanjutan
Lakukan pemupukan secara berkala, biasanya setiap 3-4 minggu, terutama jika tanah memiliki kesuburan rendah. Hindari pemupukan berlebihan yang dapat menghambat pembentukan umbi.
4. Pemupukan Berdasarkan Hasil Uji Tanah
Lakukan uji tanah secara berkala untuk memeriksa tingkat nutrisi dan pH tanah. Hal ini akan memberikan panduan yang lebih akurat tentang jenis dan jumlah pupuk yang diperlukan.
5. Pemanfaatan Pupuk Organik
Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dapat menjadi alternatif baik. Selain memberikan nutrisi, pupuk organik juga meningkatkan kualitas tanah dan kapasitasnya untuk menahan air.
6. Pemupukan Daun dan Akhir
Pada tahap pertumbuhan lanjutan, fokus pada pemupukan yang membantu dalam pembentukan umbi yang sehat. Gunakan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang lebih tinggi seperti 10-20-20.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, petani dapat memastikan pertumbuhan bawang merah yang optimal. Pemupukan yang tepat merupakan kunci untuk panen yang melimpah dan berkualitas. (sdm)