Pemilu 2024 Harapan atau Kehancuran?

Menuju kontestasi politik pada pemilu 2024 masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kepulauan kabupaten sumenep harus benar-benar memahami peta politik yang terjadi pada saat ini.

Dimana dalam konteks ini sebenarnya masyarakat bukan hanya untuk memilih wakil rakyat yang legitimate sesuai dengan pilihan rakyat, melainkan pemilu itu secara substantif membawa pesan moral agar rakyat yang telah memenuhi syarat dan ketentuan sesuai dengan UU yang berlaku bisa memilih wakilnya, bisa memilih wakil rakyatnya yang mempunyai hati nurani terhadap penderitaan masyarakat kepulauan kabupaten sumenep, sekaligus harus menjadi alat untuk mencapai tujuan yang bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat kepulauan bukan kesejahteraan hanya untuk perorangan yang di anggap mampu membawa mereka ke kursi istana.

Melihat perang politik saat ini yang terjadi tim pemenang sudah mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan suara yang lebih banyak dengan tawaran nominal kamu mau apa dan nominalnya berapa, mereka tidak memberikan bagaimana nantinya agar desa ini menjadi pusat berhatian bagi desa-desa yang lain, bagaimana desa ini menjadi prioritas bagi pemerintah dengan segala kekayaan alam yang ada dan rakyatnya pun akan lebih sejahtera.

Oleh karena itu dengan ini masyarakat kepulauan pada umumnya menjadi pusat perhatian oleh pemerintah daerah baik dari sektor pembangunan, ekonomi, dan lain sebagainya.

Jadi, dengan hal ini masyarakat setempat khususnya masyarakat kepulauan sadar bahwa mahar politik itu bukanlah dasar dari pada demokrasi, mengingat esensi dari pada demokrasi ialah persatuan kebangsaan, maka tak boleh ada tawar menawar, bahwa Wakil Rakyat yang lolos pemilu harus Wakil Rakyat yang mampu mensejahterakan masyarakat.

Penulis : Moh. Rofiq Risandi