Nilai Tukar Dolar Amerika Terbaru, Rupiah Makin Jatuh

Pada hari ini, nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah Indonesia (IDR) berada di angka Rp15.450,00 per USD1. Nilai tukar ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya, di mana nilai tukar sempat mencapai Rp15.458,00 per USD.

Pergerakan nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global, termasuk kebijakan moneter dari Federal Reserve Amerika Serikat dan kondisi ekonomi di Indonesia. Para analis memperkirakan bahwa nilai tukar dolar akan tetap fluktuatif dalam beberapa minggu ke depan, tergantung pada perkembangan ekonomi global dan domestik.

Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini, Anda dapat mengunjungi situs-situs keuangan terpercaya atau menggunakan aplikasi konversi mata uang.

Pada akhir perdagangan Senin 09 September 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah setelah data tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat (06/09/2024) menunjukkan sedikit peningkatan.

Menurut Refinitiv, nilai rupiah berada di posisi Rp15.450 per dolar AS, tidak berubah dari awal perdagangan hari ini dan turun 0,59% dibandingkan penutupan kemarin. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik 0,27% ke 101,447.

Pelemahan rupiah dipicu oleh kenaikan indeks dolar AS (DXY) selama dua hari berturut-turut, yang didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat (06/09/2024). Meskipun pertumbuhan lapangan kerja AS di bulan Agustus tidak sesuai harapan dengan Non-Farm Payrolls (NFP) mencatat penambahan 142.000 pekerjaan, naik dari 89.000 pada bulan sebelumnya, namun masih di bawah proyeksi konsensus sebesar 161.000.

Selain itu, tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari 4,3% sebelumnya, sementara upah pekerja meningkat lebih tinggi dari perkiraan, tumbuh 0,7% secara bulanan dan 3,8% secara tahunan, melampaui ekspektasi masing-masing sebesar 0,3% dan 3,7%. Oleh karena itu, pasar masih memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga, dengan kemungkinan besar penurunan sebesar 25 basis poin (bps) lebih diprioritaskan daripada 50 bps.

Gabungan data inflasi dan pasar tenaga kerja AS ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed), yang akan diputuskan dalam pertemuan FOMC pada 18 September mendatang, sehingga DXY menguat dan menambah tekanan pada rupiah.

Oleh : R. Baharuddin NR