Masyarakat Desa Paleat Sumenep Keluhkan Program Listrik Alternatif, Kenapa?

Foto: PLTS atap yang beroperasi di Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Sumenep

SUMENEP, (4/9/2022) terasindo.co.id –
Percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang merupakan program alternatif pemerintah untuk menjangkau semua warga yang tidak mendapatkan aliran listrik dari PLN

Program PLTS atap sudah masuk ke beberapa kepulauan Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Madura, termasuk Desa Paleat Kecamatan Sapeken Sumenep yang mendapatkan program tersebut, namun mendapatkan keluhan dari masyarakat setempat

Surahno salah satu tokoh masyarakat membenarkan hal tersebut

“Kalau sekarang, untuk penerang itu memang hanya hidup sebentar, bisa dikatakan untuk ngisi daya HP saja”, ungkapnya.

Masih kata Surahno, bahwa dirinya mengaku sudah mengadukan Ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sumenep agar pihak terkait dipanggil untuk menindak lanjuti

“Saya sudah sampaikan ke DPR Komisi tiga, terkait hal itu, bahkan sayapun sudah menandatangani salah satu surat dari kepala desa agar pihak PLN sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti persoalan tersebut”, tambahnya

Hal senada juga di sampaikan oleh Faiq salah satu pemuda desa paleat, dirinya membenarkan bahwa PLT hanya hidup kurang lebih hanya 2 (dua) jam saja

“Harusnya petugas itu menyampaikan ke masyarakat kalau memang ada perubahan jam pemadaman listrik”, ujarnya

Fiki operator PLTS Atap Desa Paleat tersebut menjelaskan bahwa dilakukannya pengurangan jam operasi aliran listrik karena daya listrik yang dihasilkan dari matahari yang tersimpan di aki tidak mampu, sehingga dengan terpaksa dimatikan lebih cepat

“Salah satu faktor utama ada pembatasan operasi lampu karena daya baterai aki tidak mampu, bahkan kalau lambat di matikan lewat dari jam 20.00 WIB mati sendiri karena dayanya sudah kosoang”, ungkapnya

Pihaknya sudah mengusulkan ke PLN agar ada penambahan alat berupa aki, agar bisa menampung lebih banyak daya listrik dari matahari

“Pengajuan alat tersebut tidak bisa serta merta langsung ada seperti halnya kita beli barang di toko, ada prosesnya”, jelasnya

Setelah dikonfirmasi mengenai penambahan KWH, dirinya membenarkan bahwa saat ini masi terus melakukan proses pemasangan

“Tapi tidak bisa disimpulkan juga bahwa penyebab cepat habisnya daya listrik tersebut karena ada penambahan KWH” terangnya. (sultan)