Trending
Ini tentang mimpi besar sekumpulan anak muda pribumi Rubaru. Tentang sesuatu yang sangat istimewa. Setidaknya di mata penulis. Mimpi besar untuk menghidupkan dunia literasi di Kecamatan Rubaru. Mimpi untuk menebar maslahat literasi bagi generasi muda di mana sekumpulan anak muda ini lahir. Sekali lagi, bagi saya, ini bukan mimpi biasa. Karena, baru kali ini ada sekumpulan anak muda di Kecamatan Rubaru yang serius “bermimpi” menghidupkan dunia literasi. Agar generasi muda Rubaru tak lagi gagap terhadap dunia literasi.
Jika melihat peta geografis, harus diakui, dari 26 Kecamatan di Kabupaten Sumenep, Rubaru termasuk Kecamatan yang tingkat melek literasi generasi mudanya angat menyedihkan. Anjlok!Dari mana saya bisa menyimpulkan demikian? Meski bisa saja bersifat subyektif, tetapi pengamatan subyektif ini berdasar fakta empirik yang penulis temui dan alami langsung di lapangan. Karenanya, kehadiran sekumpulan anak muda pelopor literasi Rubaru yang menamakan diri mereka dengan Komunitas Ghai’ Bintang ini layak diapresiasi dan mendapatkan dukungan nyata dari berbagai pihak di Kecamatan Rubaru.
Jangan membayangkan ada generasi Rubaru yang namanya moncer ke publik sebagai penulis buku. Apalagi jika melirik strata pendidikan level pasca sarjana. Bisa dibilang masih langka jika dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain seperti Gapura dan Lenteng. Di dua kecamatan terakhir, kita bisa dengan mudah mendapati generasinya yang bergelar doktor hingga profesor. Di Rubaru, belum ada, kecuali satu-dua saja, dan itu pun “hijrah” berkarir di luar Rubaru dan Sumenep.
Demikian jika melihat pada aspek strata pendidikannya. Bagaimana dengan dunia kepenulisan? Tidak jauh beda. Sepanjang yang saya tahu, tidak ada penulis asal Rubaru yang karya bukunya mudah dijumpai di toko-toko buku. Kalau pun ada, itu hanya satu-dua, yang karyanya juga tak banyak dikenal publik. Selanjutnya, bagaimana dengan prestasi para siswa di Kecamatan Rubaru kaitannya dengan literasi? Sulit saya dapati generasi siswa di Rubaru menjuarai ajang lomba kepenulisan. Bahkan, jangan kata menjadi juara, mendapati siswa Rubaru yang mengikuti kompetisi-kompetisi karya tulis-menulis saja selangka menemukan Teranosaurus. Angel.
Itu sekedar gambaran umum dunia literasi di Rubaru. Bahwa, sekali lagi harus diakui bahwa kemampuan literasi generasi Rubaru masih sangat minim. By data, itu faktanya. Nah, kemunculan sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Komunitas bernama “Ghai’ Bintang” ini seakan menjadi oase di tengah kegersangan generasi melek literasi di Rubaru. Dan, sepanjang yang penulis ketahui, juga sebagai generasi asli pribumi Rubaru, selama ini belum pernah ada perkumpulan, kelompok, grup atau komunitas yang benar-benar serius bergerak di dunia literasi kecuali “Komunitas Ghai’ Bintang” ini. Semoga komunitas ini benar-benar menjadi jawaban atas kegelisahan penulis-dan masyarakat Rubaru secara umum- di mana selama sekian puluh tahun mengamati dunia literasi di Kecamatan Rubaru yang wafat.
Salah satu bentuk nyata dari keseriusan “Komunitas Ghai’ Bintang” ingin membangkitkan dunia literasi di Rubaru dibuktikan hari ini. Tadi sore kawan-kawan pelopor yang tergabung dalam “Komunitas Ghai’ Bintang” mengadakan Kopdar Ke-III sekaligus Halalbihalal pasca lebaran Idul Fitri dan “Lebaran Ketupat” (12/05/22). Bertempat di gubuk sederhana saya, mereka membahas banyak hal terkait program atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan ke depan untuk menhidupkan dunia literasi di Rubaru. Baik program jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk pemberian nama “Komunitas Ghai’ Bintang” yang baru dimufakati saat Kopdar tadi sore.
Ada yang bertanya arti dari nama “Komunitas Ghai’ Bintang”. Ghai’ berarti menggaet, menjangkau atau menggapai. Sedangkan Bintang bermakna sesuatu yang tinggi, di langit, dan merupakan benda angkasa yang istimewa. Jumlah bintang juga banyak, Bertebaran, tak terhitung di selaksa angkasa. Artinya, “Komunitas Ghai’ Bintang” memiliki mimpi besar menggapai gemintang di langit sebagai permisalan dari cita-cita dan harapan yang tinggi, yaitu, keinginan menghidupkan dunia literasi di Kecamatan Rubaru. Sungguh, satu mimpi besar yang sangat istimewa nan langka. Khususnya dalam konteks wilayah Rubaru.
Mari, bersama kita Aminkan. Semoga “Komunitas Ghai’ Bintang” benar-benar menjadi pioneer gerakan literasi di bumi Rubaru. Dengan kemauan yang kuat, kerja keras, ketulusan niat, kekompakan, kesolidan dan keistiqamahan, InsyaAllah komunitas ini benar-benar akan menjadi pintu awal kebangkitan melek literasi generasi Rubaru. Amiiinn…!!!
*Penulis merupakan tukang ngangkat Kopi di Komunitas Ghai’ Bintang