
Trending
Rubaru, Sumenep — Sejumlah pedagang Pasar Rubaru mengeluhkan kondisi infrastruktur yang kian memprihatinkan. Di tengah kewajiban membayar retribusi (karcis) setiap hari, jalan utama menuju dan di sekitar area pasar justru rusak parah dan nyaris tak layak dilewati.
“Setiap hari kita bayar karcis, tapi jalan nya kayak kubangan. Pembeli juga males mampir karena becek dan berlubang,” ujar seorang pedagang sayur, yang tidak mau disebut namanya, saat ditemu media, Sabtu(28/6).
Kerusakan jalan sudah terjadi cukup lama, namun belum ada tanda-tanda perbaikan signifikan dari pemerintah setempat. Aspal terkelupas, lubang besar di sejumlah titik, serta genangan air saat hujan membuat aktivitas jual beli tidak nyaman, bahkan membahayakan pengunjung dan pedagang.
Pedagang lain,, yang menjual sembako, juga mengungkapkan kekesalannya.
“Lha wong bayar karcis tiap hari, mas. Tapi lihat jalana nya? Jualan jadi susah, yang datang sedikit, apalagi kalau musim hujan.”
Kondisi ini juga dikeluhkan oleh pembeli. Salah satunya, Ibu ibu dari Desa Karangnangka yang enggan di sebut namanya, mengaku enggan berbelanja ke Pasar Rubaru karena sulit aksesnya.
“Kalau hujan, motornya bisa nyungsep. Masa pasar kecamatan jalannya begini?” keluhnya.
Sejumlah warga menyebut, pemerintah seolah hanya fokus pada penarikan retribusi tanpa memperhatikan kenyamanan fasilitas publik. Ironisnya, papan informasi terkait penggunaan dana retribusi pun tak tampak jelas di sekitar pasar.
Di tempat yang terpisah Salah satu lembaga bantuan hukum angkat suara dengan adanya pembiaran jalan yang rusak yang ada di pasar rubaru kecamatan rubaru
Ketua FORpKOT, Herman Wahyudi, SH, turut menanggapi persoalan ini.
ini Bentuk Ketimpangan Pelayanan Publik
“Jika pungutan rutin dilakukan namun hak warga tidak dipenuhi, ini bentuk ketimpangan pelayanan publik. Dinas terkait harus segera bertindak sebelum kepercayaan masyarakat benar-benar hilang,” tegasnya.
Masyarakat berharap ada langkah nyata dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep untuk segera melakukan perbaikan jalan pasar serta transparansi dalam penggunaan dana retribusi yang ditarik setiap hari.











