DKPP Sumenep Akan Optimalisasi Program Ketahanan Pangan Melalui Petani Binaan di Kepulauan

SUMENEP,terasindo.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur Madura, akan mengoptimalisasikan program strategis nasional ketahanan pangan di kepulauan

Diketahui, kabupaten Sumenep memiliki 48 pulau yang berpenghuni, masing-masing pulau memiliki potensi pertanian yang cukup besar

Chainur Rasyid Sebagai kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, mengatakan bahwa memang potensi pertanian di kepulauan harus di dukung penuh

“Potensi pertanian di pulau yaitu komoditas lokal yang tumbuh subur di tanahnya karena iklimnya yang mendukung, seperti jagung, singkong, kelapa, pisang dan tanaman hortikultura lainnya” terang Inung sapaan akrabnya

masih kata Inung sapaan akrabnya menjelaskan bahwa potensi jagung dipulau cukup besar “kami di Dinas akan berupaya terus mencarikan solusi terhadap kesulitan apa yang dihadapi oleh petani” tegasnya

Lebih lanjut Inung menjelaskan, bahwa salah satu fokus utama pemerintah Sumenep pada kebutuhan pupuk “untuk kebutuhan pupuk di pulau terus kami koordinasikan dengan pihak kios, agar petani tetap mudah mendapatkan akses pupuk”, ujarnya

Kata Inung, bahwa pupuk menjadi kebutuhan pokok petani, jadi kami akan terus berkoordinasi agar pupuk kepulauan benar-benar dipastikan sampai tepat waktu

“Dukung kebutuhan alat tani pun akan selalu diperhatikan, karena bagi saya antara daratan dan pulau tidak ada bedanya, untuk itu saya memastikan kebutuhan yang berkaitan dengan petani pulau akan jadi fokus dinas”, terangnya

Zulkarnain salah satu petani di desa saur Saebus mengatakan memang potensi pertanian di desa cukup besar, terutama jagung.

“Saya saja kalau nanam bibit jagung sekitar 50 kilo, dan hasil panennya cukup sangat besar sekali sampai capai puluhan ton” terangnya

Lebih lanjut Zulkar mengatakan bahwa ada petani di pulau saebus ada yang nanam bibitnya sampai 100 kilo

“kalau jagung kan tahan sama penyakit, ditanam dimanapun selalu hidup, apa lagi lahan tani kami kebun bukan sawah, jadi cocok untuk jagung, seingat saya kalau jagung jarang gagal kalau panen” tegasnya

Ia mengatakan bahwa petani di pulau nya memang mengandalkan air hujan, “jadi tanamnya pas musim hujan saja” terangnya***

Yuk Share

Berita Lainnya