Dari Limbah Jadi Berguna, 5 Langkah Minyak Jelantah Jadi Jernih

Oleh : Afiyah Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Penjernihan Minyak Jelantah melalui Media Arang dan Batu Zeolit Program Inovatif KKN NR 08 Untag Surabaya Berbasis Ramah Lingkungan Bagi Warga RW 10 Kelurahan Gading Kota Surabaya

Surabaya, 15 Desember 2024 – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Non Reguler 8 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan pelatihan penjernihan minyak jelantah bagi masyarakat RW. 10 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari. Pelatihan penjernihan minyak ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2024 di Balai RW 10. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi praktis dan ramah lingkungan dalam mengelola minyak bekas yang sering dibuang begitu saja, serta mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah minyak jelantah menggunakan botol bekas pakai dan bahan alami seperti arang aktif dan batu zeolit. Alat ini berfungsi untuk menyaring kotoran, menghilangkan bau, serta mengurangi senyawa berbahaya dalam minyak bekas, sehingga minyak tersebut dapat digunakan kembali dengan lebih aman.

Langkah-langkah Pembuatan Alat Penjernih Minyak Jelantah

1. Siapkan botol plastik bekas sebagai wadah utama.

2. Letakkan kapas di bagian bawah sebagai lapisan pertama untuk menyaring kotoran kasar.

3. Tambahkan lapisan batu zeolit untuk mengurangi senyawa berbahaya dalam minyak.

4. Masukkan arang aktif untuk menyerap bau dan zat kimia yang tidak diinginkan.

5. Gunakan kertas penyaring di bagian atas untuk penyaringan terakhir sebelum minyak siap digunakan kembali.

Dari Limbah Jadi Berdaya Guna

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami belajar bagaimana cara mengolah minyak jelantah yang selama ini hanya dibuang, menjadi sesuatu yang berguna dan ramah lingkungan,” ucap ketua PKK ibu laras salah satu peserta antusias.

Dukungan penuh dari Ketua RW. 10, Ketua ibu PKK Rt. 03, Kartar RW. 10, LPPM UNTAG Surabaya serta dosen pembimbing lapangan UNTAG Surabaya Dia Puspitasari,S.Sosio.,M.Si. turut memperlancar jalannya pelatihan, dari mulai perizinan, pengumpulan warga dan penyedian alat proyektor dalam mendukung acara kami. Pelatihan ini dihadiri oleh 15 orang peserta. Pada akhir sesi, masyarakat yang mengikuti pelatihan merasa percaya diri untuk membawa pulang alat yang telah dibuat serta menyimpan modul yang telah diberikan agar tidak lupa mengaplikasikannya di rumah masing-masing saat kelompok KKN telah selesai. Para peserta berharap dapat mengurangi limbah minyak jelantah, sekaligus memanfaatkan kembali minyak tersebut dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan.

Pelatihan penjernihan minyak ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta membuka peluang untuk penerapan teknologi serupa di skala yang lebih besar di masa depan.

(Red/R).