Berlagak Preman, Seseorang Mahasiswa UWK Surabaya Aniaya Temannya Sendiri.

Surabaya, Rabu 11 September 2024 • Terasindo – Seorang mahasiswa UWKS bernama Imam Utomo menjadi korban kekerasan fisik. Insiden ini terjadi di lingkungan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) pada Selasa sore, di mana Helmy Ferdiansyah (22) melakukan tindakan premanisme dan memukul seorang mahasiswa Kedokteran Hewan, Imam Utomo (21).

Kejadian bermula ketika Helmy menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok. Ia tampak gelisah dan berbicara tidak jelas di sekitar kampus sebelum mendekati Imam yang sedang duduk bersama pacarnya di area warung dekat RSHP. Tanpa alasan yang jelas, Helmy mulai bertindak agresif dan mengajak Imam ke rooftop gedung FEB.

“Dia tiba-tiba mengajak saya ke rooftop gedung FEB lantai 4. Saat saya mencoba menjauh, dia langsung memukul wajah saya beberapa kali hingga berdarah,” ujar Imam dengan suara bergetar, sambil menunjukkan luka berdarah di hidungnya.

“Saya melihat sendiri ketika naik ke lantai 4 rooftop gedung FEB, Imam sudah berdarah,” kesaksian N selaku teman Imam.

Dalam wawancara, Imam melaporkan kasus penganiayaan dilakukan oleh Helmy kepada Kepolisian, dan setelah melaporkan imam menjelaskan lebih lanjut tentang insiden tersebut. “Saya tidak pernah ada masalah dengan Helmy sebelumnya. Kami hanya bertemu beberapa kali di acara kampus, tapi tidak pernah berinteraksi lebih dekat. Saya tidak menyangka dia bisa bertindak seperti itu. Saat kejadian, saya merasa sangat ketakutan dan bingung,” ungkap Imam.

Foto : Imam Utomo korban penganiayaan Helmy seorang mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Sementara itu pihak Universitas Wijaya Kusuma Surabaya bungkam, dan belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut. Kendati demikian, Imam menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan berharap kampus segera mengambil tindakan.

Apapun motif dan latar belakangnya, tindakan yang dilakukan oleh saudara Helmy (pelaku) adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan.

“Saya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib di Polrestabes Surabaya. Saya meminta pihak kepolisian untuk menindaklanjuti dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku,” ujar korban di Polrestabes Surabaya.

Terpisah, Bem Nus Jawa Timur yang dikoordinatori oleh Helvin Rosiyanda Putra menyayangkan terjadinya penganiayaan di lingkungan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Tindakan brutal dan anarkis ini telah menyebabkan korban yang tidak bersalah, oleh karena itu BemNus Jatim berharap Kepolisian menangani masalah ini dengan tegas dan serius. Kasus ini tidak boleh diremehkan dan pelaku harus dikenakan pasal yang sesuai.

Helvin juga menambahkan, “Sebagai pemegang tanggung jawab di Bem Mahasiswa, seharusnya sudah menjadi kewajiban untuk menjaga keharmonisan kampus dan menjadi titik sentral dalam menghadapi dinamika apapun, agar mahasiswa bisa hidup dengan tenang dan menjalankan aktivitas sesuai esensi mahasiswa.

Karena saudara Helmy Ferdiansyah yang menjabat sebagai Petinggi Bem Lintas Jatim dan juga finalis Cak dan Ning Surabaya, tindakan ini sangat tidak mencerminkan seorang mahasiswa atau tugas dan amanah yang diberikan kepada mahasiswa,” tutupnya.

(Red/R).

Yuk Share

Berita Lainnya