70 Tahun Berdiri, Yayasan Dwijendra Masih Tetap Eksis di Dunia Pendidikan

Denpasar, Bali, terasindo.co.id – Perayaan puncak acara HUT Yayasan Dwijendra yang ke-70 ditempatkan di aula sekolah, kali ini acara berlangsung dengan sangat sederhana terlihat beberapa guru, pegawai, dosen, organ yayasan, perwakilan dari siswa dan mahasiswa saat seremonial.

Rangkaian puncak acara HUT Yayasan Dwijendra ditandai dengan pemotongan  tumpeng dan penipuan lilin kue ulang tahun yang dipimpin oleh Ketua Yayasan Dwijendra Dr. Ketut Wirawan, SH, M. Hum serta masing-masing kepala sekolah dan rektor, dimana hal tersebut merupakan tanda rasa syukur karena telah banyak capaian yang sudah didapat.

Pada sambutannya Ketut Wirawan menyampaikan rasa syukur yang begitu besar karena yayasan Dwijendra yang menaungi TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Universitas hingga saat ini di usia ke-70 tahun masih tetap eksis.

“Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahannya kami semua dapat berkumpul saat ini di aula ini untuk memperingati hari jadi Yayasan Dwijendra yang Ke-70, ini merupakan kebahagiaan untuk kita semua” ungkapnya (28/1/2023).

Ditanya terkait program-program yayasan  kedepannya dan apa saja yang sudah diperoleh oleh awak media mengingat angka 70 bukan angka yang muda, Ketut Wirawan menegaskan

“Kami sangat bersyukur bisa eksis di dunia pendidikan hingga 70 tahun ini, kami turut mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan identitas kita yaitu budaya dan Agama Hindu untuk menciptakan insan-insan yang modern,  berprestasi dan berkarakter, ini yang kita pertahankan sehingga bisa eksis, jumlah siswa dan mahasiswa yang kita terima juga selalu banyak,” ungkap Wirawan.

Pada kesempatan itu Wirawan juga menyampaikan sekilas tentang cikal bakal berdirinya Yayasan Dwijendra sebagai lembaga nirlaba, dimana nama tersebut diabadikan dari kisah Dang Hyang Dwijendra. Berdirinya Yayasan Dwijendra ini dimulai dari diskusi-diskusi dan pertemuan- pertemuan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan dalam mengisi kemerdekaan ini.

Mereka ini adalah merupakan kumpulan orang-orang peminat agama Hindu Bali yang memiliki keyakinan, bahwa lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, maka setiap umat manusia memiliki kemerdekaan yang sepenuhnya untuk menentukan nasibnya sendiri. Begitu pula tiap-tiap agama atau aliran keagamaan mempunyai kebebasan untuk mempertahankan diri atau memberikan penjelasan-penjelasan baik kepada pemeluk-pemeluknya maupun pemeluk-pemeluk agama lain.

“Dalam perkembangan ke depan tentu kami harus menjaga perjuangan tersebut, menjaga eksistensi Yayasan ini dengan sekolah-sekolah dan kampus yang kami naungi. Bagaimana kemajuan Yayasan, bagaimana kesejahteraan para pegawai, guru dan dosen, ini yang kami utamakan agar mereka sejahtera sehingga bisa memberikan pengabdian yang baik bagi Yayasan,” tutup Wirawan.